Guru atau dalam bahasa arab dikenal dengan sebutan ustad bagi guru laki-laki dan Ustadzah bagi guru wanita. Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, hari ini masih banyak guru benar-benar tidak diberi tanda jasa yang sesuai secara materil. Apa yang mereka dapatkan tak lebih dari honor yang minim dan sangat jauh dari kata sejahtera. Kesejahteraan para guru dan tenaga pendidik di Indonesia harus terus diperjuangkan menuju ‘Guru sejahtera, Guru berkualitas’. Alhasil, akan memudahkan mewujudkan Generasi unggul, Indonesia maju.
Terlepas dari masalah kesejahteraan, profesi guru merupakan profesi yang mulia. Kemuliaan tersebut didapatkan jika guru mampu menjadikan profesinya sebagai sarana ibadah. Manusia diciptakan untuk beribadah Karena itu, semua aktivitas yang dilakukan dalam rangka beribadah, termasuk mengajar. Sehingga, pahalanya akan terus mengalir. Kemuliaan tersebut karena posisi dan peran guru sangat menentukan potret peradaban manusia. Lewat warisan ilmu dan keteladanan akhlaknya, guru mengarahkan manusia untuk mengetahui yang benar dan salah, yang baik dan yang buruk, sehingga mereka dapat meraih kebahagiaan dunia dan kenikmatan akhirat. Kemuliaan tersebut tentunya apabila dalam menjalankan aktivitas mengajar guru memiliki niat tulus.
Saat ini, reorientasi niat mengajar menjadi utama. Jika selama ini mengajar yang kita lakukan bukan hanya untuk menggugurkan kewajiban maka saat ini niat mengajar itu adalah proses mengolah “ladang amal”. Karena kebahagiaan hanya dapat diraih dengan amal kebaikan dan menyebarkan manfaat kepada orang lain. Berbahagialah kita yang berprofesi sebagai guru, karena profesi ini sungguh sangat mulia, tidak hanya membutuhkan inteligensi yang baik, tetapi juga membutuhkan sentuhan dedikasi tinggi, jiwa besar, pribadi yang konsisten mencetak generasi ke generasi tanpa henti dan tanpa letih. Memberi ilmu pengetahuan, mengayomi, mengajari dan bahkan siap berkorban waktu dan tenaga buat anak didiknya. Sebagai pendidik, guru menjadi panutan dalam masyarakat, karena di tangan gurulah ilmu dapat berkembang dan sampai kepada setiap insan. Penyebutan gelar pahlawan kepada guru pantas diberikan, karena pekerjaan seorang guru adalah pekerjaan yang mulia yaitu mendidik generasi penerus. Tidak bisa kita pungkiri bahwa guru adalah sumber pertama yang memberikan ilmu pengetahuan sebagai bekal untuk memahami segala hal dalam kehidupan.