Memilih sekolah yang tepat untuk anak

Memilih sekolah yang tepat untuk anak

Sekolah merupakan pendidikan formal yang harus ditempuh setiap anak. Di Indonesia sendiri, saat ini program wajib belajar 9 tahun sedang sangat digalakkan agar tidak ada anak yang tertinggal dalam hal pendidikan. Atas dasar inilah, para orangtua seolah “ditugaskan” untuk mampu memilih sekolah yang terbaik bagi putra dan putrinya.  Keputusan dalam memilih atau menentukan sekolah mana yang tepat untuk anak memang bukan hal yang mudah. Inilah mengapa rasanya wajar jika beberapa orangtua merasa cemas untuk mengambil keputusan yang tepat. Memilih sekolah yang terbaik untuk anak merupakan hal penting yang sebaiknya tidak dikesampingkan. Sebab selain di rumah, sekolah adalah tempat di mana anak akan belajar mengenai banyak hal. Di tempat ini pula anak akan dididik untuk menjadi pribadi yang lebih baik, cerdas, bertanggung jawab, serta berbagai hal penting lain sebagai bekal di masa depannya. Jangan asal mendaftarkan anak masuk sekolah. Sebelum mendaftarkan anak ke sekolah tertentu, ada beberapa poin yang sebaiknya orangtua pikirkan matang-matang. Untuk itu, pertimbangan yang bisa jadikan patokan dalam memilih sekolah untuk anak terbagi menjadi dua. Pertama yakni prasekolah atau sekolah awal dan kedua yaitu sekolah.

Memilih prasekolah untuk anak

Meski masih di usia yang sangat dini, ada beberapa orangtua yang menginginkan buah hatinya mendapat pendidikan di preschool atau prasekolah. Biasanya, jenjang pendidikan ini diperuntukkan bayi anak usia balita dan balita. Misalnya meliputi playgroup, PAUD dan Taman Kanak-kanak (TK). Agar tidak bingung, berikut beberapa pertimbangan untuk memilih sekolah awal anak :

1. Cara pengajaran di sekolah

Secara tidak langsung, apa yang dipelajari anak di rumah maupun di sekolah akan turut andil dalam pembentukan dirinya di masa mendatang. Oleh karena itu, ada baiknya untuk memilih sekolah awal yang terbaik bagi anak guna mendukung pendidikan dan pembelajarannya sejak dini. Setidaknya, pastikan prasekolah yang Anda pilih memiliki tenaga pengajar alias guru-guru yang handal dan profesional, serta metode pembelajaran yang menyenangkan. Jadi, anak tidak hanya bisa bermain dengan teman-teman sebayanya. Namun, pendidikan di sekolah dini tersebut juga dapat membantu proses belajar dan merangsang stimulasi dirinya.

2. Lingkungan sekolah

Berbeda dengan sekolah sesungguhnya, proses pembelajaran di preschool biasanya melibatkan berbagai kegiatan. Baik itu di dalam maupun di luar ruangan. Oleh karena itu, mencari prasekolah dengan lingkungan yang bersih bisa menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih sekolah untuk anak. Lingkungan sekolah yang bersih, biasanya memiliki guru-guru yang juga menomor satukan kebersihan. Dengan demikian, para guru dapat mengajarkan dan menanamkan kebiasaan untuk menjaga kebersihan diri maupun lingkungan pada anak.

3. Biaya sekolah

Selain beberapa hal yang telah dijelaskan sebelumnya, jangan lupa untuk memikirkan biaya sekolah anak. Sekolah yang bagus tidak harus selalu ditandai dengan biaya bulanan yang mahal. Sebaiknya, pertimbangkan kembali biaya preschool dengan kemampuan yang Anda miliki saat memilih sekolah untuk anak. Pikirkan juga apakah biaya sekolah tersebut sebanding dengan sistem pendidikan, fasilitas, keamanan, lingkungan, serta kegiatan lainnya yang ditawarkan sekolah.

Memilih sekolah untuk anak

Setelah anak masuk ke jenjang sekolah yang sesungguhnya, seperti SD, SMP dan SMA, orangtua bisa mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Kondisi anak

Mulai langkah orangtua dalam memilih sekolah yang terbaik untuk anak dengan berdiskusi sekolah seperti apa yang diinginkan dan sesuai untuk anak?” Misalnya, ketika anak memiliki kondisi tertentu, seperti pendidikan khusus, sehingga tidak bisa masuk ke sembarang sekolah. Otomatis orangtua harus mengerucutkan pilihan ke beberapa sekolah yang menyediakan pendidikan sesuai dengan kondisi anak. Namun, jika anak tidak memiliki kendala apa pun, tentu orangtua memiliki pilihan sekolah yang lebih beragam. Intinya, orangtualah yang paling mengetahui dan memahami kondisi anak. Jadi, pertimbangkan untuk memilih sekolah yang memang sesuai dengan kapasitasnya.

2. Peringkat sekolah

Semua sekolah pada dasarnya menawarkan pendidikan dan pembelajaran untuk anaksebagai peserta didik. Hanya saja, tingkatan peringkat masing-masing sekolah biasanya bisa berbeda-beda antara satu dan lainnya. Mungkin pernah mendengar sebutan “sekolah unggulan” atau “favorit”. Inilah yang dimaksud dengan peringkat sekolah. Ada sekolah yang memiliki standar nilai rata-rata untuk berhasil masuk ke dalamnya, tapi ada juga yang mematok standar nilai cukup tinggi. Perbandingkan sekolah satu dan lainnya bisa menjadi pertimbangan orangtua dalam memilih sekolah untuk anak. Coba ukur kemampuan yang dimiliki anak. Jika kemampuannya dirasa menunjang untuk mengenyam pendidikan di sekolah tersebut, atau berdasarkan prestasi dan nilai akademik di sekolah sebelumnya memadai, orangtua bisa mendaftarkannya ke sana. Begitu pula apabila standar nilai yang ditetapkan sekolah tersebut nantinya dirasa akan memberatkan anak, orangtua bisa mencari pilihan sekolah lainnya yang memiliki standar nilai lebih rendah. Hal ini sebaiknya disesuaikan kembali dengan sejauh mana tingkat kemampuan anak.

3. Lokasi sekolah

Ada beberapa sekolah tertentu yang menerapkan sisten zonasi sesuai dengan peraturan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sistem zonasi ini merupakan salah satu hal yang nantinya akan menjadi penentu sekolah anak. Cara ini juga bisa membantu orangtua untuk mengerucutkan pilihan saat memilih sekolah untuk anak. Selain mengikuti aturan yang diterapkan oleh pemerintah, mencari sekolah yang sesuai dengan lokasi rumah juga akan lebih memudahkan orangtua dan anak saat pergi dan pulang dari sekolah.  Lokasi sekolah yang terlalu jauh dapat membuat anak capek karena menghabiskan terlalu banyak waktu di jalan. Itulah mengapa memilih sekolah yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah kerap dianggap lebih efektif dan efisien oleh orangtua. Secara tidak langsung, proses belajar anak juga bisa jauh lebih optimal.

4. Fasilitas dan ekstrakulikuler di sekolah

Di samping mempertimbangkan beberapa poin pokok seperti yang telah disebutkan sebelumnya, poin penunjang lain yang ada di sekolah juga bisa dipikirkan baik-baik. Meliputi fasilitas dan ekstrakulikuler (ekskul) di sekolah. Misalnya, anak hobi sekali bermain olahraga sepak bola. Sebagai orangtua bisa mempertimbangkan sekolah dengan prestasi akademik yang baik, serta dilengkapi dengan ekskul dan fasilitas untuk bermain sepak bola. Sama halnya ketika anak gemar melukis, bermain musik, drama, dan lain sebagainya. Coba cocokkan kegiatan yang disenangi anak dengan fasilitas dan ekskul yang ada di sekolah pilihan.

Leave a Reply