Anak ke-empat dari lima bersaudara itu harus rela mengubur mimpinya kuliah di kampus impian karena mahalnya biaya kuliah yang harus dia bayar. Padahal Maya masuk dalam daftar siswa yang terpanggil dalam calon mahasiswa jalur undangan perguruan tinggi negeri. Maya merupakan salah satu anak asuh binaan program Indonesia Sekolah. Selain memiliki prestasi dalam bidang akademik, Maya juga memiliki prestasi dalam menulis karya fiksi. Remaja aktif dan berprestasi yang tinggal di kawasan Gadog, Bogor, Jawa Barat ini harus rela melepas mimpinya kuliah di kampus karena mahalnya biaya yang harus dibayarkan, meskipun akan lolos seleksi, orang tuanya tidak mampu membiayai karena berpenghasilan hanya dari mata pencarian sebagai supir angkot. Meskipun demikian, Sari sebagai pembina Anak Asuh dari Indonesia Sekolah terus memberi informasi beasiswa-beasiswa kuliah dan memandu Maya untuk bisa mencoba daftar. Salah satunya program KIP Kuliah, KIP Kuliah adalah Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) merupakan kartu yang diberikan kepada lulusan SMA/sederajat sebagai penanda atau identitas untuk mendapatkan Program Indonesia Pintar (PIP).
KIP Kuliah diperuntukan kepada siswa SMA/sederajat yang lulus pada tahun berjalan atau lulus 2 (dua) tahun sebelumnya; memiliki potensi akademik baik tetapi memiliki keterbatasan ekonomi; lulus seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru pada program studi dengan Akreditasi A atau B (dimungkinkan dengan pertimbangan tertentu pada program studi dengan Akreditasi C).
Takdir berkata lain, Maya lulus KIP Kuliah Perguruan Tinggi Swasta mengambil Fakultas Sastra Indonesia di Universitas Pakuan yang berlokasi di Bogor. Fakultas yang dipilih sesuai dengan keinginan dan potensi yang dimilikinya. Tuhan berkehendak sangat baik untuk meningkatkan derajat diri dan keluarga Maya, semoga sukses dalam kuliahnya dan menjadi Sarjana yang berkualitas. Pelajaran yang dipetik dalam cerita Maya ini dan sering disampaikakan kepada anak-anak asuh program Indonesia Sekolah adalah “Bermimpilah setinggi langit, jika engkau jatuh, engkau jatuh diantara bintang-bintang”.